04. Manajemen Transportasi

04. Manajemen Transportasi


TUGAS 
Manajemen transportasi yang baik memang harus diterapkan untuk melancarkan arus lalu lintas dan meningkatkan tingkat mobilitas serta berkelanjutan.  Upaya ini sangat baik karena dapat menurunkan tingkat emisi dan konsumsi bahan bakar.Untuk itu diperlukan pemikiran dan perencanaan yang tepat dalam membuat sebuah sarana transportasi umum yang dapat memecahkan permasalahan lingkungan yang diakibatkan perningkatan kebutuhan akan transportasi, selain juga menurunkan kemacetan lalu lintas.
Sistem transportasi umum yang dikelola dengan baik dapat menurunkan tingkat pertumbuhan jumlah pengendara kendaraan pribadi dan motor pertahunnya dalam periodeh 2000 – 2005 – 2006 – 2015 sebesar 0,8 kali dan 0,5 kali dari pertumbuhan selama periode 1999 –2000. Hal ini dapat menurunkan tingkat polutan secara signifikan.
Untuk membangun sistem transportasi yang baik memang memerlukan proses yang jangka panjang. Pertumbuhan kendaraan yang pesat seperti sekarang ini dalam bidang teknologi tidak dapat memecahkan masalah polusi udara, karena itu diperlukan efektivitas dari tranportasi umum itu sendiri agar menjadi kunci penurunan emisi kendaraan jangka panjang.
Kebijakan pemerintah kota dalam pengelolaan transportasi yang salah akan berakibatkan fatal dibelakang hari. Sebagai contoh: Kebijakan pemberian ijin usaha angkutan darat dengan jarak pendek menggunakan “AngKot” (Angkutan kota dengan mobil kecil) Kerugian apa dikemudian hari?
·        Penggunaan BBM sangat besar dan boros.
·        Terjadi kemacetan disetiap jaringan jalan terutama pada pusat-pusat keramian.
·        Sulit pengaturannya.
·        Beban kota semakin tinggi seperti penggunaan lahan untuk terminal dan parkir kendaraan.
·        Tingkat polusi udara yang tinggi
·        Timbul masalah keamanan dan keselamatan
·        Keindahan dan kebersihan kota akan terganggu
·        Dll.
Transportasi merupakan pemindahan barang dan manusia dari tempat asal (dari mana kegiatan pengangkutan dimulai) ke tempat tujuan (kemana kegiatan pengangkutan diakhiri). Transportasi bukanlah tujuan, melainkan sarana untuk mencapai tujuan yang berusaha mengatasi kesenjangan jarak dan waktu. Jasa transportasi merupakan salah satu factor masukan (input) dari kegiatan produksi, perdagangan, pertanian, dan kegiatan ekonomi lainnya.Manusia sangat membutuhkan transportasi karena untuk memenuhi kebutuhan hidup yang sangat beraneka ragam yang umumnya berkaitan dengan produksi barang dan jasa. Selain itu manfaat transportasi dapat dilihat dari berbagai segi kehidupan masyarakat, yakni manfaat ekonomi, manfaat social, manfaat politis, dan manfaat kewilayahan.Kemudahan yang dapat diperoleh karena transportasi bagi manusia adalah mudahnya mengatasi jarak anatara sumber daya manusia dengan sumber daya alam atau barang produksi yang dibutuhkan manusia yang terletak pada masing-masing geografi.Karena begitu pentingnya transportasi bagi kehidupan manusia, maka perlu dilakukan pengelolaan atau manajemen transportasi yang baik.Pada umumnya, manajemen transportasi menghadapi tiga tugas utama:
1.     Menyusun rencana dan program untuk mencapai tujuan dan misi organisasi secara keseluruhan,
2.     Meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan
3.     Mengoperasikan angkutanSecara garis besar, manajemen transportas dapat ditinjau dari dua sisi yaitu:
1.     Manajemen transportasi dalam industri atau perusahaan
2.     Manajemen transportasi dalam masyarakat (public transport)Sedangkan jenis alat transportasi yang sudah umum dikenal yaitu meliputi:
1.     Angkutan jalan raya2.     Angkutan kereta api
3.     Angkutan sungai, danau dan penyeberangan (ASDP)
4.     Angkutan laut
5.     Angkutan udara
6.     Angkutan pipa
7.     Angkutan gabungan (kontainerisasi)
Negara dan kota yang telah maju tidak terdapat Angkot, mereka menggunakan angkutan masal yang bersih dan nyaman, seperti: angkutan kereta listrik, monorel atau MRT.Upaya penurunan emisi gas kendaraan ini telah dimulai dengan adanya program Busway di Jakarta dan akan diikuti dengan sistem transportasi yang lebih konprehensif dalam tingkat makro. Peran Pemerintah dalam masalah penurunan emisi gas buang memang sangat besar, kerena kebijakan yang dihasilkan dalam hal tata transportasi memungkinkan adanya perubahan dalam masalah transportasi.
Inisiatif dari pemerintah daerah dalam masalah transportasi memang sangat diperlukan, karena manajemen dan perencanaan transportasi seharusnya dilakukan oleh pemerintah daerah terutama dinas perhubungan. Contoh yang bisa dilihat Jakarta, di wilayah Jakarta ini harus diciptakan sebuah sistem penegakan pengawasan atas penggunaan lahan agar mengacu sesuai dengan master plan Jakarta.
Dalam menjalankan master plan ini seharusnya diadakan evaluasi atas penggunaan lahan yang ada dan juga penyelenggaraan dengar pendapat seputar draft regulasi sebagai revisi dari penggunaan lahan. Tindakan lain yang dapat dilakukan dalam mencangkup persiapan atas blueprint infrastruktur transportasi yang berkesinambungan dan skema pengaturan keperluan lalu lintas yang komprehensif.
Kegiatan inspeksi dan perawatan (I&M) diimplementasikan berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan no 14 tahun 1992. Dalam rangka meningkatkan implementasinya, regulasi yang berlaku seharusnya dikaji ulang dan kebijakan pemerintah seputasr inspeksi kendaraan pada tingkat nasional juga dikembangkan beriringan.
Program ini harus dilaksanakan secara aktif pada tingkat nasional melalui pengembangan standar operasi dan prosedur I&M dan sistem informasi untuk penyebaran data. Juga diperlukan sistem keperluan pelaporan dari program ini. Kampanye publik juga menjadi sarana efektif yang menjadi komponen penting dalam mempromosikan program ini secara nasional.