Walaupun kenyataan sudah
menunjukkan bahwa computer adalah alat untuk mengolah data, namun banyak
manajer beranggapan computer adalah unsur inti dalam suatu sistem informasi.
Sikap ini melebihkan nilai computer dan mengkaburkan peranannya. Peranan dari sebuah
computer adalah untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk pengambilan
keputusan-keputusan dan untuk operasi perencanaan (planning) dan pengendalian
(control).
SISTEM secara sederhana dapat
diartikan sebagai suatu set unsur-unsur yang tergabung menjadi satu untuk suatu
tujuan bersama. Semua sistem merupakan bagian dari sistem-sistem lain yang
lebih besar. Pada suatu organisasi proyek, organisasi itulah sistemnya dan
bagian-bagiannya adalah departemen-departemen/bagian-bagian/biro-biro dalam
proyek itu sebagai sub sistemnya. Integrasi dari sub-sitem-sub-sistemnya
diusahakan melalui penukaran (interchange) informasi.
INFORMASI perlu dibedakan dengan pengertian DATA, dan perbedaan
ini harus jelas dan adalah penting untuk maksud sistem informasi manajemen.
Data adalah kenyataan dan angka-angka yang sedang tidak dipakai dalam suatu
proses pengambilan keputusan, dan data biasanya berbentuk “historical records”
yang dicatat dan disimpan tanpa maksud segera digunakan/dikeluarkan untuk
pengambilan keputusan. Informasi terdiri dari data yang sudah diperoleh kembali
(dari records), dan telah diolah atau digunakan untuk maksud-maksud informatif
atau kesimpulan, ataupun sebagai dasar untuk prediksi atau pengambilan
keputusan.
MANAJEMEN telah diartikan dalam berbagai pengertian, tetapi
dalam pembahasan ini manajemen terdiri dari proses-proses atau
kegiatan-kegiatan yang mengutamakan apa yang dilakukan manajer-manajer dalam
mengoperasikan organisasi yang dipercayakan kepadanya; yakni operasi-operasi
perencanaan, pengorganisasian, inisiatif dan pengendalian. Manajer merencanakan
dengan menetapkan strategi dan tujuan serta memilih arah tindakan yang terbaik
agar rencana-rencana itu dapat tercapai. Manajer mengatur tugas-tugas juga
menyelesaikan tugas-tugas itu dalam kelompok-kelompok yang kompak serta
mengatur pelimpahan wewenang-wewenang. Kemudian manajer mengendalikan
prestasi/performa dari pekerjaan dengan menentukan standar-standar performa
serta mencegah penyimpangan-penyimpangan terhadap standar-standar tersebut.
KESIMPULANKarena pengambilan keputusan adalah suatu syarat utama bagi
proses-proses yang telah diuraikan di muka, maka tugas suatu alat informasi
manajemen harus mampu memberikan fasilitas untuk mengambil keputusan-keputusan,
yang diperlukan untuk perencanaan, pengaturan dan pengendalain
pekerjaan-pekerjaan atau organisasi proyek/perusahaan.
PENYAJIAN INFORMASI DAN LAPORANDalam melaksanakan manajemen proyek diperlukan komunikasi yang
cukup intens, sebab komunkasi ini dapat diibaratkan sebagai minyak pelumas yang
memperlancar gerak proyek menuju sukses. Penyampaian komunikasi secara baik
perlu diatur dan ini jelas akan merupakan bagian dari sistem informasi
manajemen dalam proyek tersebut. Maka menjadi teramat penting untuk
memperhatikan PENYAJIAN INFORMASI-INFORMASI tersebut. Presentation of
information sangat penting agar berbagai pihak dalam proyek dan di luar
organisasi proyek benar-benar memperoleh informasi yang berguna.Komunikasi lisan dilakukan dalam rapat-rapat, dimana masalah
agenda, risalah dan lain-lain cara penyajian yang digunakan perlu mendapat
perhatian. Dalam komunikasi yang tertulias kita kenal teknik-teknik penyajian
seperti charts, bagan-bagan, table-tabel dan lain-lain. (graph/curve, bar
chart, column, mixed/combination chart, circle chart). Laporan-laporan
menduduki tempat yang penting dalam penyajian informasi ini.Penyajian informasi kepada manajemen dan staf pada semua
tingkat, memerlukan pemikiran, kesabaran dan pengamqan oleh manajer proyek
dan/atau stafnya. Salah satu hal yang perlu diingat adalah, bahwa penyajian itu
harus disesuaikan dengan tingkat manajemen yang akan menerima informasi itu,
misalnya top-departemen, tingkat manajer fungsional/departemen, manajer
operasional dan lain-lain.Unsur-unsur informasi manajemen pada proyek-proyek yang penting
adalah : • Perbandingan (rasio) biaya
terhadap anggaran. • Perbandingan (rasio) kemajuan
proyek terhadap rencana/jadwal.Dalam manajemen banyak digunakan rasio-rasio untuk
indikator-indikator. Rasio lebih memberikan arti daripada angka-angka yang
berdiri sendiri, sehingga rasio-rasio semacam ini dapat membantu pimpinan dalam
: • Menganalisa situasi dalam
perencanaan. • Memonitor hasil kerja (performance)
dalam perencanaan.Dengan menggunakan rasio-rasio itu, manajemen dapat mengambil
tindakan yang relevan dangan problema yang ada dan terhindar dari kemungkinan
tindakan yang tidak relevan.Unsur-unsur informasi manajemen lain adalah antara lain : • Perkiraan biaya yang akan
dihadapi. • Perkiraan penyelesaian
bagian-bagian proyek. • Masalah-masalah yang timbul.Dalam menyajikan informasi mengenai hal-hal yang berulang
terjadi misalnya progress bulanan atau pekanan, maka kerap kali bukan lagi
masing-masing angka yang penting, tetapi lebih diperlukan fluktuasi-fluktuasi
itu dirubah menjadi suatu laju (trend), misalnya dengan menunjukkan “angka
rata-rata yang bergerak” (moving averages)Walaupun penggunaan table-tabel, grafik-grafik/charts dan
lain-lain gambar akan mempermudah proses mengambil keputusan oleh manajemen,
namun ini tidak berarti bahwa penyajian informasi tidak lagi perlu adanya
laporan tertulis. Tetapi singkat serta senantiasa memperhatikan tingkat-tingkat
manajemen yang menerimanya.Tidak ada manajer yang ingin menghabiskan waktunya untuk
menelusuri laporan yang panjang dan ternyata menemukan posisi keadaan tidak
diuraikan secara jelas pada bagian akhir laporan tersebut, sedangkan sebenarnya
keadaan sudah mendesak agar segera diambil keputusan-keputusan oleh manajer
proyek. Umpan balik (feedbacks) dan pengendalian (control) di dalam tubuh
proyek berkaitan erat dengan sistem informasi pada manajemen proyek sendiri
Kebijakan dan Perencanaan Proyek Sistem Informasi Suatu sistem informasi dapat dikembangkan karena adanya
kebijakan
dan perencanaan telebih dahulu. Tanpa adanya perencanaan sistem yang
baik, pengembangan sistem tidak akan dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Tanpa adanya kebijakan pengembangan sistem oleh manajemen
puncak, maka pengembangan sistem tidak akan mendapat dukungan dari
manajemen puncak tersebut.
3.2.1. Kebijakan Sistem
Kebijakan untuk mengembangkan sistem informasi dilakukan oleh
manajemen puncak karena manajemen menginginkan untuk meraih
kesempatan-kesempatan yang ada yang tidak dapat diraih oleh sistem yang
lama atau sistem lama mempunyai kelemahan (masalah)
3.2.2. Perencanaan Sistem
Perencanaan sistem menyangkut estimasi sumberdaya (kebutuhan-
kebutuhan fisik dan tenaga kerja) dan biaya. Perencanaan sistem terdiri dari :
perencanaan jangka pendek (periode 1–2 tahun) dan jangka panjang
(periode sampai 5 tahun).
Perencanaan sistem biasanya ditangani oleh staf perencanaan sistem,
departemen pengembangan sistem atau depertemen pengolahan data.
3.2.3. Proses Perencanaan Sistem
Proses perencanaan sistem dapat dikelompokkan dalam tiga proses
utama, yaitu :
1. Merencanakan proyek-proyek sistem
Tahapan proses perencanaan sistem yaitu :
Mengkaji tujuan, perencanaan strategi dan taktik perusahaan
Mengidentifikasi proyek-proyek sistem
Menetapkan sasaran proyek-proyek sistem
Menetapkan kendala proyek-proyek sistem (mis. Batasan biaya, waktu,
umur ekonomis, peraturan yang berlaku)
Menetukan prioritas proyek-proyek sistem
Membuat laporan perencanaan sistem
Meminta persetujuan manajemen
1. Mempersiapkan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan
Persiapan ini meliputi :
Menunjuk team analis (dapat berasal dari departemen pengembangan
yang ada atau dari luar perusahaan (konsultan)
Mengumumkan proyek pengembangan sistem
1. Mendefinisikan proyek-proyek sistem yang dikembangkan
Melakukan studi untuk mencari alternatif pemecahan terbaik yang paling
layak untuk dikembangkan. Tahapan yang dilakukan yaitu :
Mengidentifikasi kembali ruang lingkup dan sasaran proyek sistem
Melakukan studi kelayakan
Menilai kelayakan proyek sistem
Membuat usulan proyek sistem
Meminta persetujuan manajemen
III_Manajemen Proyek Sistem Informasi
3.3. Perkiraan Proyek Sistem Informasi
Sekarang biaya merupakan elemen yang paling penting dan mahal dalam
pengembangan sistem berbasis komputer. Perkiraan biaya yang salah atau kurang
tepat
dapat mengurangi keuntungan atau malah kerugian. Perkiraan biaya sistem
informasi
dan usaha tidak dapat dihitung dengan tepat, karena banyak variabel (manusia,
teknikal,
lingkungan) yang mempengaruhinya.
Untuk mencapai perkiraan biaya dan usah yang dapat diandalkan, digunakan
pilihan sebagai berikut :
Memperkirakan waktu yang paling lama dari pengerjaan proyek
Perkiraan berdasarkan pada proyek yang sama
Menggunakan teknik dekomposis
Menggunakan satu atau lebih model empiris
Memperkirakan waktu untuk menyelesaikan setiap kegiatan merupakan bagian
yang paling sulit, untuk itu butuh pengalaman dalam memperkirakan waktu yang
diperlukan. Penjadwalan tugas-tugas (kegiatan) dapat menggunakan :
1. Grafik Gantt
Merupakan suatu grafik dimana ditampilkan kotak-kotak yang mewakili setiap
tugas
(kegiatan) dan panjang masing-masing setiap kotak menunjukkan panjang relatif
tugas-tugas yang dikerjakan.
2. Diagram PERT (Program Evaluation and Review Techniques)
Suatu program (proyek) diwakili dengan jaringan simpul dan tanda panah yang
kemudian dievaluasi untuk menentukan kegiatan-kegiatan terpenting, meningkatkan
jadwal yang diperlukan dan merevisi kemajuan-kemajuan saat proyek telah
dijalankan. Diagram PERT lebih baik dari Gantt, karena :
- Mudah mengidentifikasi tingkat prioritas
- Mudah mengidentifikasi jalur kritis dan kegiatan-kegiatan kritis
- Mudah menentukan waktu kendur
3. Penjadwalan proyek berbasis komputer
menggunakan PC untuk membuat jadwal proyek lebih praktis dan menguntungkan.
Contoh program penjadwalan yaitu Ms Project, Symantec’s Timeline dan Computer
Associates’ CA-Super Project.
III_Manajemen Proyek Sistem Informasi
Proses pengembangan sistem informasi (PL) dikembangkan oleh
pelaku-pelaku
yang dapat dikatagorikan dalam 5 kelompok :
1. Manajer senior, yang bertugas mendefinisikan permasalahan-permasalahan
bisnis
dan sangat berpengaruh pada proyek tersebut.
2. Manajer proyek (teknik), yang merencanakan, memotivasi, mengorganisasi dan
mengontrol orang-orang yang bekerja dalam proyek tersebut (praktisi).
3. Praktisi, adalah orang yang mempunyai kemampuan teknis yang dibutuhkan untuk
mendapatkan produk sistem informasi (program aplikasi).
4. Pelanggan, adalah orang yang membutuhkan sistem informasi (PL) tersebut.
5. Pengguna akhir, orang yang berinteraksi dengan sistem informasi (PL) yang
dikaitkan dengan penggunaan produk
www.ilmukomputer.comManajemen Proyek Pengembangan Aplikasi Perangkat Lunak KomputerSeorang rekan mengirimkan e-mail tentang manajemen proyek
teknologi informasi. Berhubung sangat luasnya ruang lingkup pekerjaan yang ada
dalam proyek pengembangan sistem berbasis teknologi informasi maka saya batasi
hanya pada proyek pengembangan aplikasi perangkat lunak komputer.Metodologi kerja yang digunakan dalam pengembangan aplikasi
perangkat lunak ini adalah RUP (rational unified process). RUP termasuk dalam
metodologi berorientasi obyek sehingga dalam implementasinya pun diarahkan pada
pemograman berorientasi obyek (object oriented programming/OOP).Keunggulan metodologi kerja berorientasi obyek dibandingkan
dengan metodologi prosedural yang banyak dipakai di era jadul (jaman dahulu)
adalah setiap kegiatan yang termasuk di dalamnya dapat dilakukan secara
paralel.Sehingga dapat mempersingkat waktu dan menghemat sumber daya
yang ada dibandingkan dengan metodologi berorientasi prosedural yang menuntut
diselesaikannya dengan baik dari setiap tahapan kegiatan.Jika kemudian terdapat kekurangan/kesalahan di fase sebelumnya
maka kemungkinan besar harus diulang dari awal dalam proses pekerjaannya.Sedangkan dalam metodologi berorientasi obyek, setiap tahapan
pekerjaan dapat dilaksanakan dan dievaluasi kapanpun secara paralel.Dalam RUP, pengembangan perangkat lunak dibagi ke dalam 4
tahapan yang memiliki fokus yang erbeda-beda.Empat tahapan Metodologi RUP adalah sebagai berikut:Insepsi: Melakukan pengumpulan data, menetapkan ruang lingkup,
serta analisis dan desain awal.Elaborasi: Melakukan penjabaran analisa kebutuhan dan menetapkan
arsitektur serta kerangka aplikasi. Analisa dan desain sistem mulai dilakukan.Konstruksi: Melakukan analisa dan desain teknis diikuti dengan
pengkodean ke dalam kode sumber aplikasi.Transisi: Melakukan transisi dari pengembangan dan testing
menuju penggunaan sesungguhnya, meliputi pemaketan, instalasi, uji coba oleh
pengguna, pelatihan, konversi data, dan konfigurasi akhir.Dimana di dalam setiap fase ini ada beberapa bidang kegiatan
yang akan berlangsung secara paralel yang terdiri atas:Business modeling: mendokumentasikan proses bisnis, yaitu cara
kerja pengguna dalam memanfaatkan aplikasi ini (baik tanpa aplikasi maupun cara
kerja yang diinginkan dengan menggunakan aplikasi).Requirements: mendeskripsikan secara detil apa yang akan
dilakukan oleh aplikasi, hal ini dilakukan dengan penyusunan dokumen use-case
dan business rules.Analysis and Design: mendeskripsikan solusi teknis yang akan
digunakan untuk mencapai perilaku yang sudah ditetapkan dalam kegiatan
requirement. Desain di sini meliputi desain alur, desain interaksi, desain
visual, dan desain teknis.Implementation: merealisasikan desain ke dalam kode komputer
yang dapat dieksekusi oleh komputer.Test: melakukan uji coba untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan
yang mungkin timbul. Uji coba terdiri dari dua jenis, yaitu uji coba proses
yang dilakukan secara otomatis oleh software dan uji coba antar muka yang
dilakukan oleh tester.Deployment: melakukan pemaketan, instalasi, konversi data,
konfigurasi aplikasi.Configuration and Change Management: pengelolaan dokumentasi,
kode, dan aplikasi yang dihasilkan dalam pengerjaan proyek terutama berkaitan
dengan perubahan-perubahan yang terjadi.Project management: meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
pengelolaan sumber daya, pembagian tugas, pengontrolan, dan evaluasi tim kerja.Environment: pengelolaan alat, sarana, prosedur, guidelines yang
diperlukan pada saat pengembangan.
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (EMIS)SEQIP telah mengembangkan serangkaian prosedur dan kegiatan yang
terbukti berhasil meningkatkan kualitas pelajaran IPA di sekolah dasar. Agar
kemajuan yang telahdicapai dapat berlanjut dalam jangka panjang dan untuk
menjaga kualitas program, maka Dinas Pendidikan di tingkat kabupaten dan kotamadya
harus dilibatkan dalam proyek.Untuk mencapai target ini, serangkaian prosedur administrasi
yang disebut Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (Education Management
Information System – EMIS) dikembangkan untuk staf dan pegawai di kantor dinas
pendidikan kabupaten/kotamadya. EMIS dapat digunakan untuk menilai kinerja para
guru dan siswa di dalam kelas dan, jika diperlukan, untuk mengambil langkah
perbaikan yang tepat.Tujuan EMIS adalah:
Mengumpulkan data melalui sarana yang tepat
Pengolahan data
Menganalisis data dengan menggunakan prosedur yang tepat seperti statistik
Menghasilkan interpretasi atas data
Menarik kesimpulan yang tepat
Memberikan informasi yang penting kepada pengambil keputusan melalui prasarana
yang tepatProsedur pelatihan yang sesuai dirancang dan dilaksanakan untuk
membangun kapasitas yang diperlukan untuk seluruh pihak (stakeholder) terkait.
Pelatihan ini meliputi antara lain desain soal-soal ulangan yang sejalan dengan
tujuan proyek, pengolahan data secara elektronis, pengolahan data menggunakan
kalkulator, menganalisis dan menilai hasil, menulis laporan dan
mempresentasikan temuan-temuan.Sejauh ini hasil-hasil yang dicapai sangat menggembirakan dan
diharapkan EMIS akan terintegrasi dalam aktivitas rutin di tingkat
kabupaten/kotamadya.
Konsep Manajemen ProyekManajemen
proyek sistem informasi ditekankan pada tiga faktor, yaitu : manusia, masalah dan proses. Dalam pekerjaan sistem informasi faktor
manusia sangat berperanpenting dalam suksesnya manajemen proyek. Pentingnya faktor
manusia dinyatakandalam model kematangan kemampuan manajement manusia (a people managementcapability maturity model/ PM-CMM) yang berfungsi untuk meningkatkan kesiapanorganisasi perangkat lunak (sistem informasi) dalam
menyelesaikan masalah denganmelakukan kegiatan menerima, memilih, kinerja manajemen,
pelatihan, kompensasi,pengembangan karier, organisasi dan rancangan kerja serta
pengembangan tim.3.1.1. Dasar-Dasar OrganisasionalOrganisasi adalah sistem yang saling mempengaruhi dan salaing
bekerja samaantara orang yang satu dengan orang yang lain dalam suatu
kelompok untuk mencapaisuatu tujuan tertentu yang telah disepakati bersama. Organisasi
merupakan sistemmaka terdiri dari beberapa elemen yaitu :1. orang, dalam organisasi harus ada sekelompok orang yang
bekerja dan salahsatunya ada yang memimpin organisasi tersebut.2. tujuan, dalam organisasi harus ada tujuan yang harus dicapai,
baik dalam jangkapendek maupun jangka panjang.3. posisi, setiap orang yang ada dalam suatu organisasi akan
menempati posisi ataukedudukannya masing-masing.4. pekerjaan, setiap orang yang ada dalam organisasi tersebut
mempunyai pekerjaan(job) masing-masing sesuai dengan posisinya.5. teknologi, untuk mencapai tujuan organisasi membutuhkan
teknologi untukmembantu dalam pengolahan data menjadi suatu informasi.6. struktur, struktur organisasi merupakan pola yang mengatur
pelaksanaan pekerjaandan hubungan kerja sama antar setiap orang yang ada dalam
organisasi tersebut.7. lingkungan luar, merupakan elemen yang sangat penting dan
akan mempengaruhikeberhasilan suatu organisasi, misalnya adanya kebijakan pemerintah
tentangorganisasi.Prinsip-prinsip organisasi adalah nilai-nilai yang digunakan
sebagai landasan kerjabagi setiap orang yang ada dalam organisasi tersebut untuk
mencapai keberhasilantujuan yang telah disepakati. Prinsip-prinsip yang ada dalam organisasi
meliputi :1. tujuan organisasi yang jelas2. tugas yang dilakukan harus jelas3. pembagian tugas yang adil4. penempatan posisi yang tepat5. adanya koordinasi dan integrasiManajemen dalam organisasi terdiri dari tiga tingkatan pembuat
keputusanmanajemen yaitu : manajemen tingkat bawah (operasional),
manajemen tingkatmenengah (perencanaan dan kontrol manajerial) dan manajemen
tingkat atas(strategik). Setiap level memiliki tanggung jawabnya
sendiri-sendiri dan semuanyabekerja sama dalam mencapai tujuan dan sasaran.
1. Manajemen tingkat bawah (operasional)- Manajer operasional membuat keputusan berdasarkan
aturan-aturan yang telahditetapkan sebelumnya dan menghasilkan hal-hal yang dapat
diprediksikan biladiterapkan dengan benar.- Manajer operasi adalah pembuat keputusan yang pekerjaannya
lebih jelassehingga dapat mempengaruhi implementasi dalam jadwal kerja,
kontrolinventaris, penerimaan, dan pengontrolan proses-proses seperti
produksi.- Manajer operasi membutuhkan informasi internal yang repetitif,
dan sangattergantung pada informasi yang memuat tentang kinerja terbaru
dan merupakanpenggunaon-lineterbesar, sumberdaya-sumberdaya informasireal-time
2. Manajemen tingkat menengah (perencanaan dan kontrol
manajerial)- Manajer tingkat menengah membuat perencanaan jangka pendek danmengontrol keputusan-keputusan tentang bagaimana sumberdaya bisadialokasikan dengan baik untuk memenuhi tujuan-tujuan
organisasional, danmeramalkan kebutuhan-kebutuhan sumberdaya dimasa datang untukmeminimalkan problem-problem pegawai yang dapat membahayakanproduktivitas.- Manajer tingkat menengah sangat tergantung pada informasi
internal danmembutuhkan sangat besar informasireal- timeagar dapat melakukanpengontrolan dengan tepat dan informasi terbaru atas kinerja
yang diukur sesuaistandar.
3. Manajemen tingkat atas (strategik)- Manajer strategik membuat keputusan-keputusan yang akan
membimbingmanajer operasional dan manajer tingkat menengah.- Manajer strategik bekerja di lingkungan pembuat keputusan yang
sangat tidakpasti. Membutuhkan informasi yang bersifat strategis, karena
tugas kesehariannyaadalah pengarahan dan perencanaan.- Informasi yang strategis diperlukan untuk menilai tingkat
keberhasilan organisasimenjalankan tugas dan tujuan organisasi.- Membutuhkan informasi internal (agar bisa beradaptasi dengan
perubahan-perubahan yang terjadi dengan cepat) dan informasi eksternal
(untuk mengetahuiperaturan pemerintah,kebijakan perekonomian, kondisi pasar dan
strategiperusahaan-perusahaan pesaing)
0 komentar:
Posting Komentar