013. HARAPAN YANG TAK PASTI [TULISAN]

013. HARAPAN YANG TAK PASTI [TULISAN]



Hari ini adalah hari Senin, hari dimana Nita akan mengadakan ulangan semester. Waktu sudah menunjukkan pukul 06.30 waktunya Nita berangkat sekolah. Sesampainya di sekolah, Nita langsung mencari ruangan yang telah di tentukkan oleh petugas. Nita akhirnya telah mendapatkan ruangannya. Ternyata tempat duduk Nita di acak bersama kelas 9 smp, sedangkan Nita kelas 7 smp.
Bel masukpun telah berbunyi. Waktunya anak-anak masuk ke ruangannya masing-masing. Nita terkejut kaget karena ada salah satu anak laki-laki kelas 9 smp yang membuat hati Nita dag dig dug. Nita merasa dia telah menemukan cintanya. Tujuh hari satu kelas bersama anak laki-laki itu membuat Nita semangat untuk bersekolah. Dia terus mencari informasi-informasi tentang cowok yang telah membuatnya jatuh cinta. Nita menyuruh salah satu temannya untuk menanyakan siapa nama laki-laki itu.
“Lisa, tolong tanyakan nama cowok yang duduk di depan ku itu dong!!!” suruh Nita kepada Lisa salah satu teman dekatnya
“Emang kenapa Nit? Kamu suka ya sama cowok itu?” Tanya Lisa
“Eh… enak aja. Enggak, aku cuman pengen tau aja siapa dia” Jawab Nita yang sedikit kaget dengan pertanyaan Lisa.
“Oke deh. Aku usahain kok. Nanti waktu pulang sekolah aku coba nanya deh” Jawab Lisa
“Thanks ya Lis, kamu emang sahabat ku yang baik.” Jawab Nita dengan gembira.
Bel pulangpun berbunyi. Nita segera menyuruh Lisa untuk segera bertanya kepada cowok itu.
“Hay kak?” Sapa Lisa basa basi kepada cowok itu
“Hay juga dik. Ada apa ya?” Tanya cowok itu
“Gini kak, ada temen aku yang kayaknya suka sama kamu tuh” Jawab Lisa dengan ceplas-ceplos
“Siapa dik”
“Dia namanya Nita. Duduknya tepat di belakang kakak”
“Oh… dia” Jawab cowok itu sedikit yakin dengan jawabannya
“iya kak. Dia nyuruh aku untuk nanyain siapa nama kakak. Nama kakak siapa?” Tanya Lisa
“Nama kakak Dana”
“Ow. Namanya ternyata Dana to? Sekalian kenalan ya kak. Nama aku Lisa. hehe” Jawab Lisa yang sekaligus berkenalan
“Oke… salam buat teman kamu yang namanya Nita tadi ya!”
“Siap kak.”
Setelah Lisa bertanya kepada cowok itu. Lisa langsung memberitau Nita yang menunggu di kantin sekolah.
“Gimana Lis, udah kamu tanyain belum siapa nama cowok itu?” Tanya Nita kepada Lisa yang baru sampai
“Ih… kamu tu bukannya nyuruh aku duduk apa di ambilin minum. Eh, malah langsung nanyain tentang cowok itu!” Jawab Lisa dengan muka sedikit sebal.
“Ma’af ma’af, gitu aja marah. Ya udah duduk dulu!”
“Hhhmm.. oke oke. Nama cowok itu Dana”
“Yang bener lo?” Tanya Nita heran
“Ya bener lah. Ngapain aku boong.”
“Thanks banget ya Lis.”
“oke. Ayo pulang” ajak Lisa
“Siap”

Nita tidak sabar untuk cepat-cepat hari esok. Dia sengaja tidur lebih awal supaya mimpiin si cowok itu.
Pagipun menjelang, Nita tambah tidak sabar untuk bertemu sama cowok itu. Setelah sarapan pagi, Nita langsung berangkat sekolah. Hati Nita dag dig dug setelah melihat kak Dana yang senyum kepadanya. Percakapan pun tidak terhindarkan.
“Hay Nita?” Sapa kak Dana
Nita terkejut, “mengapa kak Dana tau nama ku?” batin Nita
“Hay juga kak”
“Nama kamu Nita kan?” Tanya kak Dana
“Iya, benar kak. Ada apa ya? Kakak tau nama ku dari siapa?” Tanya Nita heran
“Gpp, kakak cuman mastiin kalau nama kamu Nita. Kakak tau nama kamu dari teman kamu Lisa”
Ternyata Lisa yang ngasih tau nama ku ke kak Dana.
“Oh… eh. Lisa toh?” jawab Nita gugup
“Iya. Kata Lisa, kamu suka ya sama aku?”
“Eng…enggak kak. Ya ampuuuunnn. Lisa ngomong apa aja ke kakak?” Nita semakin gugup
“Enggak ngomong apa-apa kok”
Setelah pulang sekolah, Nita langsung nyamperin Lisa dan membentaknya
“He… Lisa. Kamu ngomong apa aja tentang aku ke kak Dana?” Bentak Nita
“Hehehe… Sabar dulu Nit!”
“Sabar sabar gimana. Aku malu tau. Kamu ngomong apa aja?” Tanya Nita penasaran
“Ya aku ngomong kalau ada cewek yang suka sama kak Dana, namanya Nita, duduknya di belakang kakak. Udah cuman bilang kayak gitu doang” jawab Lisa enteng.
“Ya ampuuuuunnnn Lisaaaaaaaaa… aku malu tau. Ih, kamu tuh. Hhffftt.. nyebelin” dengan tampang sebel, Nita lansung ninggalin Lisa yang tertawa.
Nita merasa malu sekali kepada kak Dana. Untung aja kak Dana nggak terlalu nanggepin. Tapi di hati kecil Nita, Nita emang suka sih sama kak Dana. Nita segera menulis kejadian tadi di buku diarynya
“Dear, deary. Akuu malu banget sama kak Dana. Gara-gara Lisa ngomong ke kak Dana kalau aku suka sama dia. Tapi emang bener aku suka sama kak Dana. Tapikan ya nggak secepat ini kak Dana harus tau kalau aku suka sama dia. Lisa emang nyebelin. ?”

Setelah Nita nulis kejadian tadi di buku diary, Nita merasa sedikit lega.
Satu minggu satu kelas sama kak Dana telah berlalu. Hari ini hari terakhir Nita dan kak Dana satu kelas. Nita sebenernya nggak mau jauh-jauh dari kak Dana. Tapi mau gimana lagi, Nita harus mau dengan kenyataan itu. Bel pulang telah berbunyi. Nita langsung keluar dari ruangan. Tiba-tiba kak Dana memegang tangan Nita. Nita tersentak kaget.

“Nit, kamu suka ya sama aku?” Tanya kak Dana serius
Nita pun kaget dengan pertanyaan yang di lontarkan kak Dana kepada Nita
“Eeemmm.. gimana ya? Sejak aku melihat kakak pertama kali, aku udah merasakan yang namanya cinta. Tapi aku bingung dengan perasaanku sendiri. Waktu aku ketemu sama kakak hati ku dag dig dug. Tapi waktu Lisa ngomong ke kakak kalau aku suka sama kakak aku malah marah-marah” Jelas Nita jujur
“Ya udah deh. Hari inikan hari terakhir kita satu kelas. Ngomong-ngomong kamu udah punya pacar belum?”
“Emang ada apa kak kok nanya kayak gitu?”
“Gpp. Kalau kamu nggak mau jawab ya gpp”
“Eh… bukannya gitu kak. Belum kok”
“Ow… ya udah. Kakak pulang dulu ya. Eh lupa. Boleh minta nomor hp kamu nggak Nit?”
“Boleh kak. Boleh banget. Nih 082137633xxx”
“Thanks” jawab kak Dana yang langsung meninggalkan Nita

Di tengah perjalan Nita bertanya-tanya kepada dirinya sendiri “kenapa ya kak Dana tadi nanya aku udah punya pacar apa belum?”. Namun itu di hiraukan oleh Nita. Karena sudah biasa cowok nanya seperti itu kepada seorang cewek. “semoga aja pertanyaan itu ada maksudnya” batin Nita.
Sesampainya di rumah. Nita langsung berbaring di tempat tidur karena merasa badan Nita capek semua. Tiba-tiba ponsel Nita berdering tanda ada sms masuk. Ternyata sms itu dari kak Dana. Nita kaget, ternyata kak Dana sms Nita. Hari demi hari Nita selalu smsan sama kak Dana. Perasaan Nita kek kak Dana semakin lama semakin bertambah. Nita semakin cinta kepada kak Dana. Semoga kak Dana merasakan cinta itu. Setiap Nita ketemu sama kak Dana di sekolah, Nita selalu salting (salah tingkah) Nita nampak malu-malu karena selalu di ejek sama teman-temannya.
Enam bulan sudah Nita memendam perasaan ini dan selalu berhubungan dengan kak Dana, namun sepertinya kak Dana tidak merasakan cinta itu. Tetapi Nita yakin kalau kak Dana tau kalau Nita cinta sama kak Dana. Beberapa bulan lagi akan ada ujian kelulusan untuk kelas 9 smp. Termasuk kak Dana juga mengikuti ujian itu. Nita belum sanggup menerima apabila di tinggal oleh kak Dana. Namun dengan berat hati Nita harus menerimanya.
Setelah ujian kelulusan, ternyata kak Dana lulus. Nita senang dan sedih. Senangnya karena kak Dana bisa lulus tapi di sisi lain Nita sedih karena akan di tinggal kak Dana. Beberapa hari setelah pengumuman kelulusan, Nita mengatakan kalau dia suka sama kak Dana.
“Kak Dana, aku boleh ngomong sesuatu nggak?” Tanya Nita melalui sms
“Boleh aja. Ngapain nggak boleh” balas kak Dana
“Kak, udah lama aku memendam perasaan cinta ini. Namun aku nggak berani bilang ke kak Dana. Sebenernya aku bener-bener suka sama kak Dana.” Jelas Nita
“Ow. Begitu. Ma’af ya Nit. Mungkin kata-kata ini mengecewakan buat kamu terima. Namun kakak menganggap Nita sebagai adik kakak. Kakak berfikir kamu lebih baik jadi adik kakak aja, daripada jadi pacar. Karena kamu masih terlalu kecil. Ma’af ya Nit!”
Nita kaget dan langsung meneteskan air mata setelah mendengar kata-kata kak Dana yang seperti itu. Padahal Nita mengharap sekali kak Dana jadi pacarnya. Tapi mau gimana lagi??? ? ? ?
“Hhhmmm.. ya udah kalau kakak cuman menganggap Nita sebagai adik kakak. Nita terima aja. Makasi kakak selama ini selalu menemani hari-hari Nita, walaupun kakak hanya menganggap Nita sebagai adik” Jawab Nita sembari meneteskan air mata
“Ma’aaafff banget ya Nit. Mungkin kakak bukan jodoh kamu. Kakak hanya bisa jadi kakak Nita aja.”
Setelah itu, Nita dan kak Dana sudah tidak pernah berhubungan lagi. Mungkin karena Nita kecewa dengan kak Dana karena memberi harapan yang tak pasti dari perhatian-perhatian yang diberikannya. Nita merasa di gantungin sama kak Dana dengan perhatian-perhatiannya selama ini. Namun perasaan cinta Nita untuk kak Dana tidak pernah hilang. Nita selalu mencintai kak Dana walaupun kak Dana tidak mencintainya.

Waktu semakin berjalan. Akhirnya Nita dapat menghilangkan perasaan cintanya kek kak Dana yang nggak jelas. Perasaan itu semakin lama semakin pudar karena ada seorang cowok yang akhir-akhir ini membuat Nita bahagia. Perasaan Nita ke cowok itu timbul. Dan akhirnya mereka jadian dan Nita dapat melupakan kak Dana.
-TAMAT-