TUGAS SOFTKILL : KUCINGKU YANG MALANG

TUGAS SOFTKILL : KUCINGKU YANG MALANG



Pada 3 bulan yang lalu, kucing kesayangannya saya meninggal, dan saya akan menceritakan perjalanan hidup kucing saya, saya memiliki kucing yang diberi nama EMBUL, diambil nama tersebut dikarenakan badan kucing yang gemuk dan lucu, semua  orang di rumah sangat menyukai tingkah laku kucing tersebut yang jarang di temui oleh kucing - kucing lain yang pernah aku miliki,kucing embul ini hasil perkawinan silang antara kucing anggora teman saya yang bernama hendy dengan kucing kampung yang saya miliki, si hendy bersedia mengawinkan kucingnya dengan mahar duit  100 ribu

“hendy kucing anggora punya kamu mau dijodohin gak sama kucing aku ?” kata aku
“ntar aku tanya dulu ke ibu aku, apa boleh dikawinkan” kata hendy masih bingung
“okeh kalo gitu saya  tunggu kabarnya” kata aku
Setelah 3 hari berselang si hendy mengasih kabar baik  
“kucingnya anggora ku boleh dibawa asalkan tidak lepas kalo di rumah kamu, sama duit mahar 100 ribu, hehe” kata hendy
“okeh siap akan aku jaga kucingnya biar tidak lepas, ini hen duit maharnya 100 ribu, minta makanan kucingnya dikit hen,wkwk” kata aku dengan senang mendengar kabar tersebut
“okeh jaga dengan baik kucingnya yak dan terimakasih ini duitnya” kata hendy sambil ketawa

dan pada saat itu juga saya membawa kucing si hendy yang di kandang dan ditaro jok motor belakang dengan ikatan tali yang kuat agar tidak kabur dalam perjalanan ku menuju rumah di daerah tambun, sesampainya di tambun kucing si hendy di sambut dengan gembira oleh adik adik dan orangtua yang kebetulan semua menyukai kucing hendy yang lucu sekali setelah beberapa hari di rumah kucing aku mulai ada benih benih cinta pada kucing si hendy dan melahirkan lah kucing dari perkawinan silang antara kucing aku dan hendy sebanyak 7 anak kucing yang lucu - lucu, setelah udah besar yang tersisa cuma satu di karenakan kucingnya udah pada diminta saudara dan dijual, dikarenakan mahalnya makanan kucing dan kurangnya tempat buat kucing dirumah, dan akhirnya sisalah kucing si embul, sudaah tidak terasa embul bersama keluarga aku 2 tahun lamanya yang setiap hari menemani ku saat lagi bosan dan dihibur dengan tingkah laku yang lucu.
pada saat itu kucing yang kusayangi ini tiba – tiba sakit pada perutnya dan mengeluarkan air kencing darah yang membuat saya panik dan saya bertanya ke ibu

“ibu kucing embul setiap hari badannya lemas dan mengeluarkan darah pada pembuangan kotoran” kata aku
“cepat dibawa ke petshop supaya di tangani lebih lanjut dengan dokter hewan” kata Ibu
“iya siap bu saya bawa ke petshop” kata aku
dengan tampang yang sedih aku membawa embul ke petshop langganan, sesampainya di sana dokter memeriksa keadaan si embul
“keadaan kucing bapak sudah melemah dan saya coba masukan makanan dengan cara disuapi tetapi tidak mau menelan” kata dokter
aku panik bukan kepayang...
“yaampun terus gimana ini dok, emang ada penyakit apa pada kucing ini” kata aku
“kucing bapak mempunyai riwayat penyakit yaitu penyakit lambung kronis yang membuat kucing ini 
tidak mau makan dan melemah, cara satu – satunya saya akan infus agar tidak semakin melemah” kata dokter
aku masih berjuang agar embul bisa terselamatkan

“yawudah dok saya tinggal dan diinapkan supaya membaik” kata aku
saya terpaksa meninggalkan embul di petshop dan semoga besok bisa membaik
kebesokan harinya saya menunggu kabar dari dokter dan dokter mengabari saya pada sore hari
“bapak qori maaf kucing bapak yang bernama embul sudah meninggal dan saya sudah semaksimal mungkin dalam menyelamatkan kucing bapak” kata dokter dengan nada yang lemas
aku setelah mendengar tersebut saya marah dan sempat kecewa dengan dokter tersebut
“dokter kok gak bisa menyelamatkan ...”kata aku
Kucing bapak sudah dari kemarin tidak menunjukan kemajuan dan terus melemah” kata dokter yang terbata bata suaranya
“yawudah pak saya akan menguburkan kucing saya di rumah “ kata aku dengan nada yang lemas

kemudian saya bergegas ke petshop dan masih tidak percaya kalo kucing satu - satunya punya aku sudah meninggal dan saya sangat kehilangan sekali dan keluarga dirumah juga sangat sedih melihat aku menguburkan si embul di depan halaman rumah.

Sekian dan terima kasih