Pasti anda sudah mengenal makanan yang bernama
Siomay namun tahukah anda dari manakah Siomay berasal? Siomay berasal dari Cina
yang terbuat dari kulit pangsit yang berisikan daging babi tetapi Indonesia
juga mempunyai versi Siomaynya sendiri. Siomay Indonesia yang berasal dari
Bandung biasanya berisikan ikan tenggiri, ayam, udang, kepiting, atau campuran
daging ayam dan udang.
sebenarnya masakan seperti SIOMAY
pun sudah sangat dikenal di keseharian kita. Dan yang namanya rumah makan
Chinese food di Indonesia sudah sangat disesuaikan dengan lidah orang
Indonesia. Bahkan banyak sekali restoran Chinese food yang menyediakan menu
halal, sebab memang mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama Islam.
Bagaimana bisa masakan kita bisa sedemikian
dipengaruhi oleh kuliner bangsa China? Sesungguhnya pengaruh kuliner China ini
bukan hanya kental pengaruhnya di Indonesia, melainkan di nyaris sebagian besar
negara Asia. Ini tak bisa lepas dari jumlah populasi bangsa China yang masih
menduduki peringkat pertama di dunia. Dengan populasi sedemikian banyak, tak
heran jika bangsa China banyak yang bertualang ke seantero dunia, termasuk
Indonesia.
Di sini masakan China kita adopsi dari pendatang
yang biasa disebut sebagai bangsa Tionghua, yang juga menamakan dirinya
Tenglang), Tengnang atau Thongnyin. Menurut Wikipedia, leluhur orang
Tionghoa-Indonesia berimigrasi secara bergelombang sejak ribuan tahun yang lalu
melalui kegiatan perniagaan. Peran mereka beberapa kali muncul dalam sejarah
Indonesia, bahkan sebelum Republik Indonesia dideklarasikan dan terbentuk.
Catatan-catatan dari Cina menyatakan bahwa kerajaan-kerajaan kuno di Nusantara
telah berhubungan erat dengan dinasti-dinasti yang berkuasa di China . Dilihat
dari situ saja sudah ketahuan betapa bangsa China punya pengaruh yang luar
biasa pada budaya Indonesia, termasuk budaya kulinernya.
Dari kaum pendatang China asli, banyak yang
melakukan kawin campur dengan warga Indonesia asli, dan dari situlah masakan
ala China mulai merakyat hingga hari ini. Masakan China ala Indonesia sudah
pasti disesuaikan dengan selera bangsa Indonesia, tidak murni lagi seperti
selera di negara asalnya. Ya, seperti sudah disebut di atas tadi, masakan
Nustanrata yang bercitarasa kuliner China sudah banyak yang halal, tidak lagi
mengandung babi. Agar pas dengan lidah kita, masakan China ditambahi cabai atau
santan. SIOMAY yang mirip dimsum itu dipadukan dengan sambal kacang, agar pas
dengan selera orang Indonesia. Juga mie goreng yang leboh spicy dibanding mie
ala China yang sesungguhnya.
SIOMAY kini sudah menjadi bagian dari jajanan
sehari-hari orang Indonesia, dan mereka lupa bahwa asalnya dari China. Masakan
serupa juga bisa dijumpa di negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, ini
bukti bahwa memang kuliner China punya pengaruh kuat di kalangan negara-negara
Asia Tenggara. Pada artikel berikutnya saya akan coba membahas mengenai
beberapa jenis makanan kita yang aslinya didatangkan dari negeri Tirai Bambu,
dan bagaimana sejarahnya bisa menjadi makanan kita.
DAMPAK MAKANAN LUAR
NEGERI
Dampak Negatif
Berkembangnya era
globalisasi di lingkungan masyarakat Indonesia mempengaruhi rasa nasionalisme
kuliner tradisional Indonesia. Hal tersebut menimbulkan pandangan dari beberapa
masyarakat yang berpendapat bahwa makan di restoran cepat saji yang mewah Hoka
Hoka Bento akan terasa lebih enak dan bergengsi daripada makan di warteg
(warung tegal), atau warung-warung di pinggir jalan yang menjual makanan asli
Nusantara. Hal tersebut akan menggeser bahkan cepat atau lambat orang-orang
akan mulai melupakan makanan tradisional.
Makanan cepat saji
sudah sangat populer di hampir semua kalangan masyarakat Indonesia. Dari yang
muda sampai yang tua pasti sudah mencicipinya. Makanan-makanan tersebut memang
sangat mudah ditemui di mall-mall, restoran dan pertokoan besar di pusat dan
pinggiran kota. Dan mungkin juga telah membudaya dan menjadi santapan elit
terutama bagi kaum remaja di perkotaan.
Tapi sayangnya banyak
dari kita yang tidak tahu bahwa jenis-jenis makanan cepat saji pada umumnya
sangatlah berpotensi sebagai junk food. Junk food adalah istilah yang
mendeskripsikan makanan yang tidak sehat atau memiliki sedikit kandungan
nutrisi.
Ciri-ciri makanan
golongan junk food adalah:
· Mengandung lemak jenuh yang tinggi,
· Bergula tinggi,
· Kandungan nutrisi lainnya tipis,
seperti protein, vitamin dan mineral,
· Mengandung banyak sodium
(garam-garaman),
· Mengandung banyak kolesterol,
· Mengutamakan citarasa.
Dibawah ini beberapa
tips untuk menghindari kebiasaan mengonsumsi junk food tersebut diantaranya adalah:
1. Biasakan makan di rumah sebelum pergi
beraktivitas ke luar rumah.
2. Makan teratur dan biasakan sarapan pada
pagi hari.
3. Minum banyak air.
4. Belajar bagaimana membuat makanan yang
lezat dan sehat di rumah. Hal ini bisa didapat dengan cara membeli buku resep
makanan, bertanya kepada teman ataupun keluarga, ataupun kursus memasak.
5. Jika ingin mengemil maka sebaiknya
mengonsumsi buah-buahan ataupun biskuit gandum.
6. Mencari informasi mengenai dampak negatif
dari junk food.
7. Mulailah berolahraga secara teratur.
8. Kontrol terhadap diri sendiri serta
ciptakan suasana yang mendukung usaha anda dalam menghindari konsumsi junk
food.
Masyarakat Indonesia
pada umumnya mengkonsumsi makanan luar negeri hanya karena tidak ingin
dikatakan ketinggalan zaman. Kebanyakan masyarakat Indonesia terutama para
remaja berifikir bahwa jika kita memakan makanan dari luar negeri akan terlihat
keren. Itulah dampak dari globalisasi makanan luar negeri yang mengubah pola
makan masyarakat Indonesia.
Dampak Positif
Dampak makanan luar
negeri yang ada di Indonesia juga memberikan banyak hal positif seperti
kemajuan pengetahuan tentang makanan-makanan yang biasa dikonsumsi oleh
orang-orang luar negeri. Makanan cepat saji yang tersedia juga membuat
masyarakat lebih praktis jika sedang berada dalam keadaan darurat. Masuknya
makanan dari luar negeri juga memberikan ide-ide baru bagi orang orang
Indonesia dalam melakukan inovasi.
Sumber : goorme
Komentar
Posting Komentar