36) Organisasi Buruh Internasional
Abad
20 ditandai dengan berubah besar di seluruh aspek perikehidupan.
Perubahan politik yang berlangsung di akhir abad diikuti pula dengan
kemajuan luar biasa di bidang sains dan teknologi, internasionalisasi
ekonomi dan deregulasinya, globalisasi dalam investasi berikut jaringan
produksi dan informasinya, serta perubahan mendasar dalam struktur
sosial.
Globalisasi
ekonomi dan terbukanya pasar negara-negara di berbagai belahan dunia
berlangsung demikian pesat. Dampak dari perubahan global dan
mahamendasar ini dirasakan dalam sektor ketenagakerjaan, kondisi pabrik
atau tempat bekerja, sistem pengupahan, hingga struktur serikat
buruh/pekerja.
Perubahan-perubahan
yang berlangsung seabad terakhir memperjelas tantangan yang harus
dihadapi oleh serikat buruh/pekerja. Tujuan dari penerbitan singkat
adalah untuk menjelaskan upaya-upaya apa yang dilakukan oleh ILO untuk
mendukung dan membantu serikat buruh/pekerja dalam menghadapi beragam
tantangan dari dunia yang berubah cepat ini.
Organisasi
Perburuhan Internasional atau ILO adalah badan Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) yang terus berupaya mendorong terciptanya peluang
bagi perempuan dan laki-laki untuk memperoleh pekerjaan yang layak dan
produktif secara bebas, adil, aman dan bermartabat. Tujuan utama ILO
adalah mempromosikan hak-hak di tempat kerja, mendorong terciptanya
peluang kerja yang layak, meningkatkan perlindungan sosial serta
memperkuat dialog untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang terkait
dengan dunia kerja.
ILO
adalah satu-satunya badan “tripartit” PBB yang mengundang perwakilan
pemerintah, pengusaha dan pekerja untuk bersama-sama menyusun
kebijakan-kebijakan dan program-program. ILO adalah badan global yang
bertanggungjawab untuk menyusun dan mengawasi standar-standar
ketenagakerjaan internasional. Bekerjasama dengan 181 negara anggotanya,
ILO berupaya memastikan bahwa standar-standar ketenagakerjaan ini
dihormati baik secara prinsip maupun praktiknya.
BAB II
ILO ( International Labour Organisation)
1. Pembentukan ILO
Organisasi
Buruh Internasional (bahasa Inggris: International Labour Organisation,
disingkat ILO) adalah sebuah wadah yang menampung isu buruh
internasional di bawah PBB. ILO didirikan pada 1919 sebagai bagian
Persetujuan Versailles setelah Perang Dunia I. Organisasi ini menjadi
bagian PBB setelah pembubaran LBB dan pembentukan PBB pada akhir Perang
Dunia II.
ILO
bertujuan memperbaiki kondisi pekerja sebagai upaya mewujudkan keadilan
sosial di seluruh dunia. Agar tujuan mulia ini dapat terpenuhi, ILO
mengadopsi struktur tripartit yang khas yakni terdiri dari perwakilan
pemerintah, pekerja, dan pengusaha. Secara bersama-sama, ketiga unsur
dalam tripartit bertugas menentukan strategi dan cara yang terbaik untuk
mencapai tujuan ILO. Dengan Deklarasi Philadelphia 1944 organisasi ini
menetapkan tujuannya. Sekretariat organisasi ini dikenal sebagai Kantor
Buruh Internasional dan ketuanya sekarang adalah Juan Somavia. ILO
menerima Penghargaan Perdamaian Nobel pada 1969.
2. Tugas- Tugas ILO
Konferensi
Perburuhan Internasional (International Labor Conference) yang digelar
setiap tahun merupakan forum internasional untuk mendiskusikan problem
sosial dan perburuhan di seluruh dunia, merumuskan peraturan standar
perburuhan dan garis kebijakan umum ILO. Tiap dua tahun, Konferensi
Perburuhan Internasional mengadopsi anggaran dan program kerja ILO yang
dibiayai oleh iuran negara-negara anggota ILO.
Setiap
negara anggota ILO diwajibkan mengirim delegasi ke Konferensi (dua
wakil pemerintah, dua wakil pengusaha, dan seorang wakil pekerja). Semua
wakil memiliki hak yang sama untuk terlibat
dalam
diskusi maupun dalam pengambilan keputusan melalui pemungutan suara.
ILO adalah satu-satunya organisasi di mana pengusaha dan buruh/pekerja
–dua pihak yang menjadi “partner sosial” dalam proses ekonomi- duduk
sejajar dan berpartisipasi dengan pihak pemerintah dalam merumuskan
kebijakan dan program.
ILO
mendorong pemberlakuan metode tripartite di setiap negara anggota dan
mendorong terjalinnnya “dialog sosial”, di mana serikat buruh/pekerja
dan asosiasi pengusaha sama-sama berperan dalam perumusan dan
pelaksanaan kebijakan dalam lingkup sosial dan ekonomi. Selama periode
antara satu Konferensi ke Konferensi berikutnya, ILO dipimpin oleh
sebuah badan bernama Governing Body yang memiliki 56 anggota (terdiri
dari 28 wakil pemerintah, 14 wakil pengusaha, dan 14 wakil
buruh/pekerja).
Markas
ILO atau International Labor Office berlokasi di Jenewa, Swiss. Meski
demikian, sistem administrasi dan manajemen ILO dijalankan secara
terdesentralisasi melalui kantor regional dan kantor cabang di lebih
dari 40 negara. Pengembangan sektor perburuhan dan sosial yang terkait
dengan isu-isu ekonomi khusus dibahas dalam pertemuan sektoral bipartit
dan tripartite. Sebuah komite pakar menyiapkan rancangan panduan/materi
pelatihan keahlian, pelatihan peningkatan manajerial, keselamatan dan
kesehatan kerja, hubungan perburuhan, dan isu-isu pekerja anak dan
perempuan. Pertemuan regional juga digelar untuk mendiskusikan hal-hal
yang berkembang di wilayah tersebut.
ILO
memiliki hubungan konsultatif tetap dengan empat organisasi serikat
perburuhan internasional yang terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan
ILO. Organisasi tersebut adalah;
1. International Confederation of Free Trade Unions (ICFTU),
2. World Confederation of Labor (WCL)
3. World Federation of Trade Union (WFTU)
4. Organization of African Trade Union Unity (OATUU)
3. Kebijakan ILO
Kebijakan
ILO mengenai kemitraan aktif (active partnership) pertama kali
diperkenalkan tahun 1994. Tujuannya untuk makin mendekatkan ILO dengan
unsur-unsur tripartit di negara anggota dan terus meningkatkan pelayanan
teknis yang diprogramkan. Unsur penting dalam konsep kemitraan aktif
ini adalah dibentuknya 16 tim multidisiplin regional yang memungkinkan
ILO merespon kebutuhankebutuhan akan bantuan teknis secara lebih cepat.
Bantuan
khusus diberikan kepada serikat buruh/pekerja dalam kerangka kebijakan
kemitraan aktif. Prioritas dari kemitraan aktif adalah pemberian bantuan
dan nasinat teknis dalam penerapan standar perburuhan internasional,
khususnya konvensi dasar ILO tentang pokok-pokok hak asasi manusia. Tim
multidispiliner ini berisi pakar-pakar kegiatan pekerja/buruh. Tim ini
bertanggungjawab mendorong partisipasi serikat buruh/pekerja dalam
kegiatan-kegiatan ILO dan memastikan bahwa program dan proyek yang
dijalankan sesuai dengan kebutuhan serikat buruh/pekerja secara efektif.
4. Unit Khusus ILO (ACTRAV)
Biro
Pendidikan Pekerja (Actrav) merupakan suatu unit khusus di ILO. Actrav
berfungsi memelihara jaringan/hubungan antarserikat buruh/pekerja di
negara-negara anggota, menempatkan sumber daya yang dimiliki ILO untuk
kepentingan serikat buruh/pekerja, dan untuk menjaga agar ILO tetap
berhubungan dekat dengan agenda, prioritas, kepentingan, dan pandangan
dari serikat buruh/pekerja.
Semuanya
untuk menjamin agar program ILO sesuai dengan kebutuhan serikat
buruh/pekerja di negara anggotanya. Actrav mengkoordinasikan seluruh
kegiatan ILO yang berhubungan dengan organisasi buruh/pekerja baik di
markas besarnya maupun di lapangan. Skala prioritas Actrav adalah untuk
mempromosikan:
1. Pengembangan dan penguatan organisasi serikat buruh/pekerja yang representatif, independen, dan demokratis.
2.
Penguatan kapasitas organisasi serikat buruh/pekerja untuk terlibat
dalam pengambilan keputusan di level legal, sosial dan ekonomi.
3. Forum koordinasi bagi semua kegiatan, program, dan proyek ILO agar sesuai dengan kebutuhan serikat buruh/pekerja.
4.
Partisipasi aktif serikat buruh/pekerja dalam kegiatan-kegiatan ILO.
Actrav memperkuat dan membangun hubungan antara ILO dan serikat buruh/
pekerja di tingkat sektoral, nasional, regional, dan internasional.
Actrav menyediakan bantuan teknis bagi perwakilan pekerja yang
berpartisipasi dalam Konferensi Perburuhan Internasional, Governing
Body, serta dalam pertemuan-pertemuan regional dan sektoral.
Actrav bertindak sebagai penghubung antara serikat buruh/pekerja dengan program bantuan teknis
yang
ditawarkan ILO. Actrav juga bekerjasama erat dengan struktur dan
konfederasi serikat buruh/ pekerja nasional dan internasional. Di antara
tugas-tugas yang dijalankan oleh Actrav adalah menyediakan bantuan
teknis untuk serikat buruh/pekerja melalui program konsultasi/advisori
dan pelatihan, seperti seminar dan kursus-kursus dalam bidang berikut:
• Standar legislasi dan standar perburuhan internasional
• Hubungan industrial dan perundingan bersama (collective bargaining)
• Kebijakan ketenagakerjaan
• Jaminan sosial
• Keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan kerja
• Persamaan kesempatan dan gerakan antidiskriminasi
• Metode pelatihan dan belajar jarak jauh yang modern
• Manajemen dan administrasi serikat buruh/pekerja
Actrav
melayani serikat buruh/pekerja melalui kegiatan penyebaran informasi
tetap, publikasi, pemberian bantuan teknis, penelitian, dan pelatihan
sebagai berikut:
- Layanan Informasi Tetap:
•
Jurnal Labour Education: jurnal empat bulanan yang mengulas berbagai
topik yang berkaitan dengan dunia perburuhan dan diterbitkan dalam
bahasa Inggris, Spanyol, dan Perancis.
• Situs internet http://www.ilo.org/actrav: menyediakan informasi dan analisis tentang program dan kegiatan Actrav.
- Publikasi
Atcrav
menerbitkan analisis tentang subjek tertentu dalam bentuk buku, manual,
laporan, audiovisual,dan perangkat elektronik. Informasi mengenai hal
ini dapat diperoleh di situs internet.
- Asistensi Teknis
• Dijalankan secara langsung melalui program kerjasama asistensi teknis dan melalui spesialisspesialis dari ILO.
• Dijalankan melalui cara menghubungkan (link) dengan lembaga donor internasional
• Beasiswa (fellowship) dan studi tour (study trips).
- Penelitian
• Mengenai dunia perburuhan secara umum
• Mengenai tema khusus yang diminati aktivis serikat buruh
- Pelatihan
•
Melalui seminar, kursus, dan konferensi tingkat nasional, regional, dan
internasional yang diadakan di masing-masing kota/negara anggota.
• Pelatihan jarak jauh dengan peralatan khusus yang dirancang untuk pemakaian dengan alat bantu komputer.
• Pelatihan yang diselenggarakan di International Training Center ILO di Turin Italia.
5. Kesertaan ILO Dalam Penanggulangan Bencana Di Aceh- Nias
Jaringan
Layanan Ketenagakerjaan bagi Masyarakat Nanggroe Aceh Darussalam
(LKMNAD) akan menjalin kerjasama erat dengan para camat dan kepala desa
(keuchik) guna meningkatkan penyaluran bagi para pencari kerja yang
sudah terdaftar. Sejumlah kontraktor memilih untuk langsung bekerja di
tingkat desa. Karenanya, bersama dengan para kepala desa, data mengenai
para kontraktor akan disusun dan kebutuhan mereka akan tenaga kerja akan
dicocokkan dengan daftar pencari pencari kerja yang tersedia di ILO.
Apabila diperlukan, pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan akan
diberikan untuk memastikan tersedianya tenaga kerja terampil.
Selanjutnya, kegiatan-kegiatan berikut, di antaranya, akan dijalankan dan akan memberikan pekerjaan bagi sekitar 2.000 orang:
•
Bersama dengan UNDP, empat proyek “bekerja untuk tunai” akan dijalankan
di Meulaboh, Banda Aceh dan Sabang serta akan memberikan pekerjaan bagi
200 orang;
• Pembangunan kembali Lembaga Pelatihan Maritim yang menggunakan kontraktor dan pekerja setempat;
• Bersama dengan Novib dan sejumlah LSM, ILO akan membantu rekonstruksi 40 sekolah menggunakan pekerja lokal;
•
Bersama dengan Oxfam, para peserta dari 15 Pelatihan Memulai Usaha
Sendiri dan Perencanaan Bisnis ILO, termasuk sekitar 30 perempuan di
Meulaboh, diberikan modal dan bantuan untuk memulai kembali usaha me
reka. Oxfam pun akan mempekerjakan sekitar 15 pembuat ubin/batako di
Calang.
Di
bawah proyek pembuatan ubin/batako ILO dan bekerja sama dengan IOM,
tiga usaha pembuatan ubin/batako dengan masing-masing 15 perempuan telah
dibentuk dan sekitar 50.000 ubin/batako dihasilkan.
•
ACTED Meulaboh telah merekrut 50 pembuat ubin/batako untuk membangun
250 rumah, sementara 15 perempuan di Pulot dilatih untuk membangun 50
rumah.
Komentar
Posting Komentar