014. INSPIRASIKU LEWAT MUSIK [TULISAN]
Musik
adalah kata yang paling aku sukai, karena dari dalam kata itulah, aku menemukan
makna tentang arti dari kehidupan. Terlebih lagi ketika aku berjumpa dengan
salah satu cowok bernama Akmal. Akmal itu cowok yang keren, yang paling aku
kagumi dari dia, pengetahuan yang dia miliki tentang musik sangat banyak. Aku
terbantu oleh dia, bakat ku dalam memainkan musik makin bertambah, semua itu
berkat dia.
Ketika
kendaraan yang aku tumpangi berhenti akibat desakan dari lampu merah, pada saat
itu aku mendengar suara yang meluluhkan hatiku. Suara yang begitu indah
kedengaran masuk ke dalam selaput gendang telinga ku, tak kusangka suara itu
berasal dari seorang pengamen jalanan. Pengamen yang identik dengan penampilan
yang bajunya compang-camping, robek sana, robek sini. Tetapi aku takjub melihat
mereka. Seorang seniman yang nasibnya kurang beruntung.
Sehabis melihat pengamen itu, aku langsung menuju ke kediaman Akmal.
“Cika, tadi aku mendengar suara seseorang yang sangat menusuk sukma jantungku,”
“Memangnya suara macam apa yang dapat membuat hatimu menjadi luluh begitu, kamu
saja tidak punya hati”
“Suaranya si pengamen, pasti kamu tidak percaya kan?” Sambil meminum kopi,
milik Akmal.
“hahaha, percaya saja lah, daripada membuat mu menjadi gelisah memikirkan sih
pengamen itu” dengan nada menyindir.
“Begini saja, kalau kamu tidak percaya, ikut denganku, mari kita dengar
sama-sama suara cewek itu”
Kami
berdua pun langsung menuju ke tempat yang di maksud, yaitu pertigaan lampu
merah, di mana terdapat si seniman itu. Kami mematai-matai mereka dari
kejauhan, tak lama kemudian datang seorang laki-laki berkumis tebal, berwajah
garang, dan memberikan mereka makanan dan langsung pergi. Setelah laki-laki itu
pergi, kami berdua langsung menghampirinya
Petemuan yang pertama itu kami memulai dengan saling bertukaran nama, ternyata
nama si cewek itu Widi, dan si cowok bernama ariel.
“Enak
yah kerja di sini” Akmal memulai pembicaraan dan langsung mengambil gitar di
dekatnya.
“Inilah hidup, semua serba susah, bahkan kami pun harus mencari nafkah dengan
cara ngamen seperti ini.” Kata Widi sambil menawarkan makanan kepada kami
berdua “Yang jelasnya hidup ini di nikmatin saja supaya tidak bikin pusing.”
Sambung ariel.
“Tadi laki-laki yang kasih kalian makan, itu siapa yah?”
“oh, yang tadi itu adalah laki-laki kejam, tidak bermoral, dan yang merampas
kehidupan kami.” Dialah yang membuat kami menjadi seperti ini, dia adalah bapak
kami sendiri”. kata Ariel sampai meneteskan air mata, Tak kusangka “Bagaimana kalau
kalian lari dari tempat ini dan ikut saja bersamaku, kita berempat akan menjadi
teman, karena kalian mempunyai kemampuan musik yang luar biasa, aku ingin
banyak belajar dari kalian.” Kataku kepada kedua orang pengamen itu.
Ketika
mereka mengiyakan ajakan dari aku, dan berniat untuk tinggal bersamanya.
Tiba-tiba sosok laki-laki garang itu datang ke arah kami, berlari secepat kilat
ke arah kami berempat. Seakan seperti melihat dan di kejar oleh anjing pemburu,
kami pun spontan langsung berlari, sampai-sampai kami tidak sadar kalau
laki-laki yang mengejar kami itu sudah dalam keadaan yang tidak bernyawa lagi
akibat tertabrak mobil yang telah di kirimkan tuhan kepada kami sebagai dewa
penyelamat.
Setelah
kejadian yang mengasyikkan itu, aku melihat sebuah poster besar yang
bertuliskan acara festival musik akbar. Kami berunding untuk membuat sebuah
band dan ketika sudah terbuat band nya, kami langsung mendaftarkan band yang
telah kami buat itu, band yang akan mengguncang dunia pada saat waktunya. Tiba
waktu untuk band kami tampil. Lutut gemetaran, mata memerah, wajah pucat.
Itulah yang kurasakan.
Satu
minggu setelah pertunjukan band kami yang menegangkan itu, ternyata kami dapat
pesan singkat dari nomor yang baru masuk ke dalam hp si Akmal, ternyata band
kami menang dalam acara itu. Tak kusangka, inilah permainan ada yang kalah dan
ada yang menang. Terima kasih tuhan, telah mengirimkan teman yang dapat
membuatku menang.
Komentar
Posting Komentar