038. SUCI LAHIR BATIN / ZAHIR BATIN [TULISAN]
Peristiwa Isra Mi'raj adalah rentetan pengalaman Nabi yang seharusnya
menjadi teladan dalam usaha menuju ke jalan Allah. Pada awal perjalanan
yang penuh mistik ini, Nabi Muhammad dibawa oleh Malaikat Jibril ke
sumur zamzam. Di sana Nabi Muhammad menjalani proses pembedahan. Hatinya
dicuci dengan air zam-zam dan kemudian dimasukkan kembali bersama
dengan iman dan hikmah.
Setelah
tamat tingkat penyucian ini, barulah perjalanan Isra dan Mi'raj dimulai.
Sepanjang perjalanan Isra, Nabi menempuh berbagai pengalaman misterius
yang semuanya dilaluinya dengan jaya sampai terjadi pertemuan dengan
jamaah Nabi dari Adam hingga akhirnya.Nabi diakui sebagai penghulu
segala Nabi ketika beliau terpilih sebagai imam dalam shalat jamaah yang
didirikan di Baitul Maqdis.
Begitu juga dalam perjalanan Mi'raj
dari Baitul Maqdis naik sampai ke Sidratul Muntaha melalui tujuh lapisan
langit, Nabi berhasil menempuh berbagai ujian dan rintangan sehingga ke
Mustawa. Di sini Malaikat Jibril berhenti karena tidak mampu melangkah
lebih jauh lagi.Muhammad melanjutkan perjalanan sendirian sampai ke
'Arasy. Inilah puncak yang paling agung, di mana Nabi Muhammad menerima
perintah shalat 50 waktu sehari semalam. Atas nasihat Musa, Nabi
Muhammad berkata kepada Allah untuk dikurangi hingga menjadi 5 kali
sehari semalam.
Inilah mukjizat terbesar yang dikaruniakan kepada
Nabi Muhammad saw. sebagai pengakuan Allah kepada Nabi dan Rasul
teragung sepanjang zaman.
MORAL & IKTIBAR:
• Persyaratan penting untuk menuju ke hadirat Allah adalah penyucian diri lahir dan batin.
• Operasi ini adalah simbolik kepada proses pembersihan jasmani dan
rohani. Untuk memulai sesuatu ibadat perlulah terlebih dahulu bertobat
dari atas dosa. Bila diri bersih dari dosa, barulah segala ibadah
diterima Allah.
• Dalam ibadah shalat, misalnya, hal pertama adalah
penyucian dari hadas besar dan kecil. Ini adalah penyucian secara
lahir.Dari aspek batin, seseorang harus bertobat dan menjauhkan diri
dari sifat-sifat mazmumah yang bisa melukai pahala ibadah.
• Untuk
memulai perjalanan menuju kepada Allah, harus mendapat bimbingan guru
yang mursyid. Mereka adalah pakar lihat dalam memberikan bimbingan ke
jalan yang lurus.
• Dalam upaya mengobati penyakit lahir, kita
sering ke dokter atau tabib. Penyakit lahir hanya membahayakan selagi
nyawa ada di badan. Tetapi penyakit yang lebih bahaya adalah penyakit
batin seperti ria ', takabur, bangga diri, sombong, cinta dunia dan
sebagainya yang harus diberikan perawatan intensif dan segera karena
bahayanya bukan hanya di dunia bahkan berkepanjangan sampai akhirat.
Untuk merawat penyakit batin ini, kita harus merujuk kepada para ustaz,
ulama dan guru yang mursyid. Mereka adalah dokter penyakit batin
Komentar
Posting Komentar