048. Selembar Bulu Mata [TULISAN]
Diceritakan di Hari Pembalasan kelak, ada seorang hamba ALLAH sedang
diadili. Ia dituduh bersalah, menyia-nyiakan umurnya di dunia untuk
berbuat maksiat. Tetapi ia berkeras membantah."Tidak. Demi langit dan
bumi sungguh tidak benar. Saya tidak melakukan semua itu.""Tetapi
saksi-saksi mengatakan engkau betul-betul telah menjerumuskan dirimu
sendiri ke dalam dosa," jawab malaikat.
Orang itu menoleh ke kiri dan ke kanan, lalu ke segenap penjuru. Tetapi
anehnya, ia tidak menjumpai seorang saksi pun yang sedang berdiri. Di
situ hanya ada dia sendirian. Makanya ia pun menyanggah,"Manakah
saksi-saksi yang kau maksudkan? Disini tidak ada siapa kecuali aku dan
suaramu.""Inilah saksi-saksi itu," ujar malaikat.Tiba-tiba mata angkat
bicara, "Saya yang memandangi." Disusul oleh telinga, "Saya yang
mendengarkan. "Hidung pun tidak ketinggalan, "Saya yang mencium."Bibir
mengaku, "Saya yang merayu."Lidah menambah, "Saya yang mengecap."Tangan
meneruskan, "Saya yang meraba dan meramas."Kaki menyusul, "Saya yang
dipakai lari ketika ketahuan." "Nah kalau kubiarkan, seluruh anggota
tubuhmu akan memberikan kesaksian tentang perbuatan aibmu itu", ucap
malaikat.Orang tersebut tidak dapat membuka sanggahannya lagi. Ia putus
asa dan amat berduka, sebab sebentar lagi bakal dimasukkan ke dalam
jahanam. Padahal rasa-rasanya ia telah terbebas dari tuduhan dosa itu.
Tatkala ia sedang dilanda kesedihan itu, sekonyong-konyong terdengar
suara yg amat lembut dari selembar bulu matanya: "Saya pun ingin juga
mengangkat sumpah sebagai saksi.""Silakan", kata malaikat."Terus terang
saja, menjelang ajalnya, pada suatu tengah malam yg lengang, aku pernah
dibasahinya dengan air mata ketika ia sedang menangis menyesali
perbuatan buruknya. Bukankah Nabinya pernah berjanji, bahwa apabila ada
seorang hamba kemudian bertaubat, walaupun selembar bulu matanya saja
yang terbasahi air matanya, namun sudah diharamkan dirinya dari ancaman
api neraka? Maka saya, selembar bulu matanya, berani tampil sebagai
saksi bahwa ia telah melakukan taubat sampai membasahi saya dengan air
mata penyesalan."Dengan kesaksian selembar bulu mata itu, orang tersebut
di bebaskan dari neraka dan dihantarkan ke syurga. Sampai terdengar
suara bergaung kepada para penghuni syurga:"Lihatlah, Hamba Tuhan ini
masuk syurga karena pertolongan selembar bulu mata."
Komentar
Posting Komentar