049. Shalat, Obat Segala Kesusahan [TULISAN]
ORANG yang mengenal jalan Allah swt. dan selalu berlindung kepada
naungan-Nya adalah orang yang mengetahui bahwa shalat merupakan obat
dari segala kesusahan dan kesedihan. Mereka meyakini bahwa shalat adalah
penenang hati, penyejuk jiwa, dan penghapus segala kesedihan.
Rasulullah saw. mengenal benar arti semua ini.
Shalat bagi Rasulullah saw. merupakan penghibur jiwa yang paling utama. Oleh karena itu, Rasulullah saw. pernah bersabda,
“Hiburlah kami dengan shalat, wahai Bilal.” (HR Abu Dawud dan ath-Thabrani)
Begitu pula halnya Rasulullah saw. bila ditimpa musibah. Beliau segera
melaksanakan shalat karena shalat adalah tali pengikat yang akan
mengikat seorang harnba dengan Tuhannya.
Anda pun demikian. Ketika
Anda shalat, Anda kembali kepada Tuhan dengan mengadukan kepada-Nya
segala kesusahan dan kesedihanAnda. Siapa lagi yang dapat
rnenyelesaikan segala permasalahan Anda selain Allah? Siapa yang berada
di sisi Anda dan rnenjaga Anda pada saat-saat sulit kalau bukan Allah?
Mengapa Anda tidak datang dan mengetuk pintu kasih sayang Allah?
Bukankah Anda merasa senang bila berada dalam perlindungan-Nya, dan
bimbmgan-Nya? Juga bila Allah menjaga Anda dari orang orang yang
berbuat zalim, sombong, dan sewenangwenang?
Rasulullah saw. bersabda,
“Barangsiapa shalat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah.” (HR Muslim)
Mengapa Anda pergi menemui orang lain, padahal Anda tidak mengetahui
apakah Anda akan dibukakan pintu atau bahkan pintu itu akan ditutup
rapat-rapat di depan wajah Anda. Anda justru meninggalkan pintu Zat Yang
Maha Pemurah yang selalu terbuka dihadapanAnda. Pintu yang tidak akan
pernah tertutup, terkunci, dan tidak akan ada seorang pun yang
menghalangi Anda?
Bila saat ini Anda ditimpa kesusahan,
kesedihan, atau rasa cemas, maka cepatlah kem bali ke naungan Allah.
Berdirilah Anda, lalu berwudhu dan shalat. Berdoalah kepada Allah
sesuka Anda demi kebaikan dunia akhirat. sekalipun Anda adalah sosok
orang yang gemar berbuat maksiat. Janganlah merasa takut dan cemas
karena rahmat Allah sangat luas sekali. Alangkah gembiranya Allah swt.
dengan tobatnya Anda dan kembalinya Anda kepada naungan-Nya, juga dengan
ketukan Anda pada pintu kasih sayang-Nya.
Rasulullah saw. bersabda dalam hadits qudsiy
“Aku (Allah) berada dalam prasangkaan hamba-Ku mengenai-Ku. Aku
bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Demi Allah, Allah lebih bergembira
dengan tobat hamba- Nya, seperti bergembiranya salah satu dari kalian
bila menemukan binatang kendaraannya yang telah hilang di Padang
Sahara. Barangsiapa mendekatkan dirinya kepada-Ku satu jengkal, maka
Aku akan mendekat kepadanya satu hasta, dan barangsiapa mendekatkan
dirinya kepada-Ku satu hasta, maka Aku akan mendekat padanya satu depa,
dan bila seorang hamba datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku datang
kepadanya dengan berlari-lari kecil.” (HR Bukhari dan Muslim)
Setiap orang yang memiliki pikiran objektif dan hati yang bersih, tentu
tahu benar nilai keutamaan shalat untuk menyembuhkan penyakit hati,
sebagai usaha menghilangkan kesusahan dan kegelisahan. Salah seorang
pakar kedokteran terkenal dari Barat yang bemama Dr. Alexis Carrel
telah menulis dalam buku terpopulemya, Man the Unknown, mengatakan,
“Barangkali, saat ini hanya shalat yang dikenal memiliki daya terbesar
untuk menimbulkan vitalitas. Saya sebagai seorang dokter, telah banyak
menyaksikan kegagalan serum-serum dalam menangani para pasien. Dan
ketika para dokter telah angkat tangan karena merasa menyerah dan tidak
mampu lagi menangani pasien, temyata hanya shalat yang dapat
menyembuhkan para pasien dari penyakit-penyakit mereka.”
Memang, ketika kita shalat, kita mengikatkan diri kepada kekuatan
terbesar yang menguasai Alam semesta. Kekuatan itu adalah Allah, Tuhan
tempat kita meminta, tempat kita merendahkan diri agar Tuhan memberikan
dukungan dan membantu kita mengatasi segala kesulitan hidup. Bahkan,
hanya dengan merendahkan diri sudah cukup untuk menambah kekuatan dan
vitalitas. Anda akan melihat, seseorang yang sekali saja merendahkan
diri kepada Allah, telah dapat mendapat manfaat yang sangat besar”
Bagaimana Anda tidak kembali kepada Tuhan Anda, sedangkan Tuhan memanggil Anda,
“Wahai hamba-hamba-Ku, setiap kalian adalah tersesat, kecuali orang
yang telah Aku beri petunjuk. Maka mintalah petunjuk kepada-Ku, niscaya
Aku akan menunjukkanmu. Wahai hamba-hamba-Ku, setiap kalian merasakan
lapar, kecuali orang yang telah Aku beri makan. Maka mintalah makan
kepada-Ku, niscaya Aku beri makan kalian. Wahai hambahamba-Ku, setiap
kalian adalah telanjang, kecuali orang yang telah Aku beri busana. Maka
mintalah busana kepada-Ku, niscaya Aku beri busana kalian.” (HR Muslim)
Marilah kita lihat bahwa ada hikmah yang sangat besar dalam pembagian
shalat lima waktu pada saat yang berbeda-beda dalam sehari semalam.
Barangkali hikmah dari semua ini adalah untuk mengingatkan hamba agar
senantiasa kembali kepada Allah swt., serta agar senantiasa meminta
dengan berdoa dan merendahkan diri kepada-Nya, agar senantiasa mengetuk
pintu kasih sayangNya untuk meminta bantuan dan pertolongan. Lihatlah,
seandainya Anda senantiasa menjaga shalat lima waktu secara berjamaah
di masjid, apakah Anda merasakan sempit, susah, atau bahkan sedih
setelah menjalankan shalat? Semoga tidak
Komentar
Posting Komentar