041. HIKMAH BERBAKTI KEPADA KEDUA IBUBAPA [TULISAN]
Selain seorang nabi, Sulaiman juga seorang raja terkenal. Atas izin
Allah ia berhasil menundukkan Ratu Balqis dengan jin ifrit-Nya. Dia
dikenal sebagai manusia bisa berdialog dengan segala binatang.
Dikisahkan, Nabi Sulaiman sedang berkelana antara langit dan bumi hingga
tiba di satu samudera yang bergelombang besar. Untuk mencegah
gelombang, ia cukup memerintahkan angin agar tenang, dan tenang pula samudera itu.
Kemudian Sulaiman memerintahkan jin Ifrit menyelam ke samudera itu
sampai ke dasarnya. DI sana jin Ifrit melihat sebuah kubah dari permata
putih yang tanpa lubang, kubah itu diangkatnya ke atas samudera dan
ditunjukkannya kepada Sulaiman.
Melihat kubah tanpa lubang penuh
permata dari dasar laut itu Nabi Sulaiman menjadi terlalu heran, "Kubah
apakah gerangan ini?" pikirnya. Dengan minta pertolongan Allah, Nabi
Sulaiman membuka tutup kubah. Betapa terkejutnya dia begitu melihat
seorang pemuda tinggal di dalamnya.
"Sipakah engkau ini? Kelompok jin atau manusia?" tanya Nabi Sulaiman keheranan.
"Aku adalah manusia", jawab pemuda itu perlahan.
"Bagaimana engkau bisa memperoleh karomah semacam ini?" tanya Nabi
Sulaiman lagi. Kemudian pemuda itu menceritakan riwayatnya sampai
kemudian memperoleh karomah dari Allah bisa tinggal di dalam kubah dan
berada di dasar lautan.
Diceritakan, ibunya dulu sudah tua dan tidak
berdaya sehingga dialah yang memapah dan menggendongnya ke mana pun dia
pergi. Si anak selalu berbakti kepada orang tuanya, dan ibunya selalu
mendoakan anaknya. Salah satu doanya itu, ibunya selalu mendoakan
anaknya diberi rezeki dan perasaan puas diri. Semoga anaknya ditempatkan
di suatu tempat yang tidak di dunia dan tidak pula di langit.
"Setelah ibuku wafat aku berkeliling di atas pantai. Dalam perjalanan
aku melihat sebuah terbuat dari permata. Aku mendekatinya dan terbukalah
pintu kubah itu sehingga aku masuk ke dalamnya."Tutur pemuda itu kepada
Nabi Sulaiman.
Nabi Sulaiman yang dikenal bisa berjalan di antara bumi dan langit itu menjadi kagum terhadap pemuda itu.
"Bagaimana engkau bisa hidup di dalam kubah di dasar lautan itu?" tanya Nabi Sulaiman ingin mengetahui lebih lanjut.
"Di dalam kubah itu sendiri, aku tidak tahu di mana berada. Di
langitkah atau di udara, tetapi Allah tetap memberi rezeki kepadaku
ketika aku tinggal di dalam kubah."
"Bagaimana Allah memberi makan kepadamu?"
"Jika aku merasa lapar, Allah menciptakan pohon di dalam kubah, dan
buahnya yang aku makan. Jika aku merasa haus maka keluarlah air yang
teramat bersih, lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu."
"Bagaimana engkau mengetahui perbedaan siang dan malam?" tanya Nabi Sulaiman as yang merasa semakin heran.
"Bila telah terbit fajar, maka kubah itu menjadi putih, dari situ aku
mengetahui kalau hari itu sudah siang. Bila matahari terbenam kubah akan
menjadi gelap dan aku mengetahui hari sudah malam."Tuturnya. Selesai
menceritakan kisahnya, pemuda itu lalu berdoa kepada Allah, maka pintu
kubah itu tertutup kembali, dan pemuda itu tetap tinggal di dalamnya.
Itulah keromah untuk seorang pemuda yang berbakti kepada kedua orang
tuanya.
Komentar
Posting Komentar